FAM68 – Presiden RI Prabowo Subianto bertemu Presiden FIFA Gianni Infantino di New York. Erick Thohir memastikan pembahasan difokuskan pada masa depan sepak bola Indonesia.
Presiden dan FIFA Sepakati KPI dan Tolak Ukur Baru untuk Atlet
FAM68 – Untuk diketahui, Presiden FIFA Gianni Infantino baru-baru ini menghadiri Sidang Umum PBB di New York.
Selama kesempatan tersebut, dia mengadakan pertemuan dengan Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia. Erick Thohir menegaskan bahwa pertemuan itu tidak membahas masalah Malaysia, melainkan memfokuskan pada standardisasi organisasi olahraga Indonesia.
Erick Thohir menyatakan, “Pertama, saya ingin menyampaikan bahwa Presiden telah mengeluarkan Perpres Nomor 12 Tahun 2025, dan RPJMM juga telah dimulai dari tahun 2025 hingga 2029. Bapak Presiden ingin standardisasi organisasi olahraga Indonesia menjadi skala internasional.”
Dengan kata lain, semua orang harus memiliki KPI dan tolak ukur yang jelas, dan atlet tidak boleh menjadi korban. Erick juga menambahkan, “Bapak Presiden mengadakan pertemuan dengan tokoh olahraga dunia karena ini merupakan standar internasional.”
Pertemuan Presiden dengan FIFA dan IOC Dorong Inovasi Sepak Bola Usia Dini
FAM68 – Untuk mendukung penjelasannya, Erick Thohir juga menyatakan bahwa Presiden Prabowo mengadakan pertemuan dengan Komite Olimpiade Internasional (IOC) setelah bertemu dengan Infantino.
Dengan demikian, dia menjamin bahwa pertemuan antara Presiden RI dan FIFA berfokus pada kemajuan sepak bola Indonesia, terutama mengembangkan sepak bola usia dini, bukan membahas masalah negara lain.
Memang, prosesnya dimulai dengan FIFA, kemudian dilanjutkan dengan IOC, dan seterusnya. Selain itu, dia menekankan bahwa pembicaraan Presiden dengan Presiden Gianni jelas: “Bapak Presiden membahas sepak bola Indonesia, dan tidak membahas negara lain.”
Erick menambahkan, “FIFA akan mendorong kejuaraan dunia U-15 delapan lawan delapan. Jadi, sistem ini merupakan inovasi baru.”
Indonesia Hormati Upaya Olahraga Negara Lain dan Perkuat Prestasi Sendiri
FAM68 – Erick Thohir dari Kementerian Pemuda dan Olahraga menegaskan bahwa pihaknya selalu menghindari keterlibatan dalam urusan negara lain. Selain itu, ia menambahkan, “Kami dari Kemenpora, atau saya pribadi, tentu harus menghargai semua negara di Asia Tenggara ketika mereka ingin mengembangkan olahraganya. Oleh karena itu, kita harus menghargai upaya mereka.”
Meskipun demikian, kita tidak ikut campur dalam kebijakan atau politik negara lain. Namun, Erick menekankan bahwa Indonesia ingin olahraganya maju, terutama sepak bola, bulu tangkis, pencak silat, dan cabang olahraga lainnya. Kita berusaha meningkatkan prestasi olahraga tersebut secara aktif.
Dengan kata lain, mereka tidak melakukan intervensi, dan partisipasi mereka dalam urusan negara lain sangat terbatas.
Berita Terpercaya :
Polisi Bekuk 2 Perakit Senjata Api di Lampung Tengah
Derby Madrid Panas! Atletico Madrid Libas Real Madrid Skor 5-2
