FAM68 – Tim penyelamat akhirnya menemukan seorang remaja pria asal Inggris berusia 19 tahun selamat setelah dua minggu tersesat di hutan lebat dekat perbatasan Thailand-Myanmar.
Lawrence berubah perjalanannya ke perbatasan Myanmar menjadi perjuangan untuk bertahan hidup
FAM68 – Menurut Khaosod, Selasa (21/10/2025), kisah Lawrence dimulai dari keinginannya untuk melakukan perjalanan. Setelah membaca tentang Payathonzu, sebuah kota kecil di Myanmar yang terletak tidak jauh dari garis perbatasan Thailand, ia memutuskan berangkat dari Bangkok menuju wilayah perbatasan, tepatnya ke Sangkhla Buri.
Namun demikian, saat tiba di pos imigrasi Phra Chedi Sam Ong, ia diberi tahu bahwa wisatawan tidak boleh melewati perbatasan. Akibatnya, Lawrence ditugaskan kembali ke terminal van untuk pulang ke Bangkok. Meski begitu, ia memilih tetap tinggal dan berjalan-jalan di sekitarnya, tanpa menyadari bahwa keputusan itu akan mengubah perjalanan biasa menjadi perjuangan bertahan hidup.
Lawrence bertahan hidup dengan semut dan kulit pohon setelah tersesat 14 hari di hutan
FAM68 – Saat berjalan di jalan desa, Lawrence bertemu tiga pria dari komunitas setempat yang mengira ia sedang mencari penginapan. Setelah berbicara sebentar, Lawrence menuju sebuah resor kecil, namun sayangnya, ia tidak memiliki cukup uang untuk menginap. Karena itu, ia memutuskan untuk pergi, dan tanpa sadar, melangkah masuk ke area perkebunan karet.
Sejak saat itu, Lawrence tersesat di tengah hutan selama empat belas hari penuh, tanpa sinyal, makanan, maupun petunjuk arah. Ia tidak membawa kompas, peta, atau bantuan apa pun, sehingga setiap langkah terasa semakin berat. Akhirnya, setelah berhari-hari berjuang sendirian, ia berhasil ditemukan dan diselamatkan.
Dalam keterangannya kepada penyelidik, Lawrence mengungkapkan dengan suara lemah, “Saya hanya bisa makan semut dan kulit pohon untuk bertahan hidup.”
Warga desa dan One Sky Foundation menyelamatkan Lawrence, membuat ibunya bersyukur
FAM68 – “Ia menceritakan mendaki bukit dan menyeberangi sungai untuk pulang. Meskipun begitu, segala usaha itu tidak membuahkan hasil hingga akhirnya warga desa menemukan seorang pria kurus dan kelelahan yang berjalan sendirian di dekat kuil.
Sesudah kejadian itu, One Sky Foundation, yaitu organisasi lokal yang berfokus membantu anak-anak dan keluarga miskin di perbatasan Thailand–Myanmar, segera menolong serta menampungnya. Sementara itu, ibunya yang sejak awal sangat cemas, menyampaikan rasa syukur yang mendalam kepada semua pihak yang terlibat.
“Saya merasa sangat lega,” ujarnya penuh haru. “Saya hanya ingin memeluk anak saya secepat mungkin.” Setelah itu, selama masa pemulihan, pihak berwenang terus memantau kondisi Lawrence demi kepentingan penyelidikan. Melalui langkah tersebut, polisi berusaha memastikan bahwa tidak ada tindakan penipuan ataupun ajakan ilegal yang menyebabkan dia pergi ke luar negeri.
Berita Terpercaya :
Comeback Epik! Jonatan Christie Juara Denmark Open 2025
Chelsea Pesta Gol! Kalahkan Nottingham Forest Skor 3-0
