FAM68 – PSV Eindhoven menghancurkan Liverpool 4-1 di kandang sendiri pada Kamis (27/11/2025) dini hari WIB dalam lanjutan Liga Champions. Di hadapan pendukung setia mereka, The Reds benar-benar terpuruk. Arne Slot, pelatih tim, merasa sangat terpukul dengan hasil tragis ini.
Babak Kedua yang Berantakan dan Kekecewaan Mendalam Slot atas Kekalahan Liverpool
FAM68 – Di babak pertama, Liverpool sempat menunjukkan permainan yang solid. Mereka berhasil menahan imbang lawan hingga turun minum, namun babak kedua berubah menjadi bencana bagi tuan rumah. Slot jelas tak bisa menyembunyikan kekecewaannya.
“Melihat bagaimana kami kebobolan gol, saya harus tetap positif tentang reaksi kami setelah tertinggal 1-0,” kata Slot, meskipun emosinya terlihat sangat negatif dan penuh kekecewaan.
Kekalahan telak ini sungguh di luar dugaan siapa pun, bahkan Slot tak pernah membayangkan timnya akan kebobolan hingga empat gol. Meskipun Liverpool sempat punya peluang untuk membalikkan keadaan, PSV tampil lebih disiplin dan mengunci kemenangan.
Pelatih asal Belanda itu mengungkapkan, “Kami sempat memiliki peluang untuk unggul 2-1, tapi tidak ada yang menyangka kami akan kalah 4-1.”
Kegagalan Van Dijk Menjaga Prinsip Dasar dan Simbol Kekacauan Liverpool
FAM68 – Virgil van Dijk sebelumnya meminta timnya untuk kembali ke dasar permainan. Namun, di lapangan, sang kapten justru melanggar prinsip tersebut. Van Dijk melakukan handball dengan cara yang lebih mirip pemain bola basket. Ketika penalti diberikan, dia malah menunjukkan sikap arogan dengan memprotes keputusan wasit.
Performa bek Belanda ini jelas tidak dapat diterima. Saat gol ketiga PSV tercipta, Van Dijk terlihat seperti robot yang rusak, kesulitan bergerak. Sebelum pertandingan, dia menekankan, “Lakukan hal-hal yang mendasar, sederhanakan semuanya.”
Ironisnya, justru Van Dijk yang menjadi simbol kekacauan tim. Bahkan, iklan liburan yang ditayangkan saat jeda babak pertama terkesan sangat tidak sensitif terhadap kondisi tim yang sedang terpuruk.
Kelemahan Prediktabilitas Liverpool dan Dampaknya pada Pertahanan
FAM68 – Liverpool saat ini mudah diprediksi dalam setiap pertandingan. Mereka sering kali kehilangan energi dan kecepatan di lapangan. Gol kedua dan ketiga yang tercipta menunjukkan kelemahan fatal di sisi kanan tim, di mana Mohamed Salah kerap enggan turun membantu pertahanan.
Akibatnya, pemain lawan dengan mudah melewati sisi tersebut. Posisi di belakang Salah kini menjadi beban bagi siapa pun yang bertugas sebagai bek kanan.
Selain itu, penampilan Ibrahima Konate juga jauh dari harapan. Kondisi fisik dan mentalnya tampak menurun, yang mempengaruhi permainan tim. Meskipun demikian, Konate harus tetap tampil, karena tim tidak memiliki banyak pilihan setelah penjualan Jarell Quansah dan kekurangan bek tengah.
Berita Terpercaya :
Prabowo Tekankan Penanganan Cepat Banjir di Sumatera
Bandara Morowali Heboh, PT IMIP Tanggapi Sindiran Menhan
