FAM68 – Bandara ini terletak di Desa Fatufia, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, tepatnya di dalam Kawasan Industri PT Indonesia Morowali Industrial Park. Keberadaannya mulai mendapat perhatian setelah Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyinggung tentang Bandara Khusus tersebut. Sejak saat itu, manajemen PT IMIP mulai membuka pembicaraan mengenai status bandara ini.
PT IMIP Tegaskan Keabsahan Bandara Khusus IMIP pada Kemenhub
FAM68 – Dedy Kurniawan, Kepala Hubungan Media PT IMIP, menyatakan bahwa Kementerian Perhubungan telah mendaftarkan Bandara Khusus IMIP. Ia menambahkan bahwa perusahaan mengelola bandara sesuai Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan.
Dalam pernyataan tertulis pada Rabu (26/11), Dedy menegaskan kembali bahwa Kemenhub mendaftarkan bandara tersebut dan PT IMIP mengelolanya berdasarkan UU No 1/2009.
Dedy juga meminta Otoritas Bandara Wilayah V Makassar untuk memverifikasi keabsahan Bandara Khusus IMIP. Ia menambahkan bahwa Otoritas Bandara Wilayah V Makassar bertanggung jawab penuh atas operasional bandara tersebut.
Bandara Khusus IMIP Siap Layani Pesawat Seperti Embraer ERJ-145 dan Airbus A320
FAM68 – Menurut Kementerian Perhubungan, Bandara PT IMIP dikelola swasta. Namun, tetap diawasi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melalui Otoritas Bandara Wilayah V Makassar.
Bandara Khusus IMIP memiliki fasilitas teknis memadai. Runway 1.890 meter memiliki daya dukung PCN 68/F/C/X/T. Apron 96 × 83 meter dapat melayani pesawat seperti Embraer ERJ-145ER dan Airbus A320. Kemenhub memperkirakan bandara ini akan melayani sekitar 51.000 penumpang pada 2024 dan mencatat 534 pergerakan pesawat.
Bandara PT IMIP Bertransformasi Jadi Bandara Umum di Bawah Pengawasan Negara
FAM68 – Menteri Pertahanan dan Satgas PKH tiba di Bandara PT IMIP dengan perasaan cemas, mengingat bandara tersebut rawan terhadap berbagai masalah. Namun, tidak ada negara yang bisa bebas keluar masuk tanpa pengawasan ketat, seolah-olah bandara itu menjadi wilayah yang mirip negara bagian.
Satgas PKH mengunggah di Instagram @satgaspkhofficial pada Rabu (26/11) bahwa staf Bandara PT IMIP semuanya berasal dari pihak non-negara. Mereka membangun bandara dengan dana sendiri, tetapi menegaskan semua aktivitas harus mematuhi aturan.
“Walaupun kami membiayai bandara ini, setiap aktivitas tetap harus mengikuti aturan,” ujar Satgas PKH. Satgas juga mengungkapkan bahwa Bandara PT IMIP kini telah bertransformasi menjadi bandara umum, tanpa nama khusus, dan berada di bawah pengawasan negara tanpa pilih kasih.
Berita Terpercaya :
Chelsea Libas Barcelona 3-0, Estevao Menggila
Banjir Parah di Thailand, 13 Orang Meninggal








