FAM68 – Petenis Indonesia Janice Tjen dan Aldila Sutjiadi menorehkan sejarah dengan menjadi juara di turnamen Suzhou WTA 125. Mereka naik podium setelah mengalahkan pasangan Polandia-Jepang, Katarzyna Kawa dan Makoto Ninomiya, dalam dua set 6-4, 6-3 di Suzhou, China.
Janice Tjen dan Aldila Sutjiadi mengukir sejarah sekaligus membangkitkan kejayaan tenis ganda putri Indonesia
FAM68 – Petenis Indonesia, Janice Tjen dan Aldila Sutjiadi, kembali mencatat sejarah gemilang. Keduanya berhasil mengulang pencapaian 31 tahun lalu, ketika duet legendaris Yayuk Basuki dan Romana Tedjakusuma mengguncang dunia tenis. Melalui kemenangan di turnamen WTA Suzhou 125 di China, Janice dan Aldila menorehkan prestasi luar biasa dengan menjadi juara ganda putri, sekaligus membangkitkan kembali kejayaan tenis Indonesia di kancah internasional.
Prestasi ini seolah menghidupkan kembali kenangan tahun 1994, saat Yayuk Basuki dan Romana Tedjakusuma menjuarai WTA Surabaya Women’s Open. Kala itu, pasangan tersebut memenangkan partai final melawan duet Jepang, Nana Miyagi dan Kyoko Nagatsuka, yang mundur karena walkover. Sejak saat itu, Indonesia belum lagi mencetak juara di level WTA, hingga akhirnya Janice dan Aldila berhasil menorehkan sejarah baru.
Janice dan Aldila menegaskan kebangkitan tenis Indonesia melalui performa mereka yang konsisten
FAM68 – Janice Tjen dan Aldila Sutjiadi pernah berpasangan sebelumnya ketika mereka menjadi runner-up di turnamen ITF W35 Arcadia pada Februari 2025. Meskipun saat itu belum berhasil meraih gelar, keduanya menunjukkan kekompakan dan semangat juang tinggi. Namun, kemenangan mereka di ajang WTA 125 kemudian menghidupkan kembali semangat tenis Indonesia, sekaligus menegaskan kebangkitan generasi baru atlet Tanah Air.
Setelah sempat gagal di beberapa turnamen sebelumnya, perjalanan duet Janice dan Aldila di Suzhou WTA 125 berkembang pesat. Mereka tampil lebih percaya diri, dan kerja sama di lapangan semakin solid. Sayangnya, ketika berusaha mengejar gelar di turnamen bergengsi WTA 1000 China Open 2025, keduanya belum mampu menembus babak utama. Di Beijing, China, mereka terhenti sebelum babak pertama dalam turnamen yang menawarkan total hadiah mencapai $8,963,700.
Meskipun begitu, performa mereka tetap menjadi sorotan positif. Ketekunan dan konsistensi yang ditunjukkan Janice dan Aldila menjadi tanda bahwa tenis Indonesia sedang menuju era kebangkitan baru.
Janice dan Aldila menunjukkan perkembangan signifikan meskipun mereka terhenti di turnamen bergengsi
FAM68 – Setelah terhenti di babak pertama, Aldila Sutjiadi kembali mengikuti jejak Janice Tjen di nomor ganda. Bersama Irina Khromacheva, Aldila berjuang keras, namun akhirnya harus menyerah pada unggulan kedua asal Italia, Sara Errani dan Jasmine Paolini, dengan skor 3-6, 2-6.
Sementara itu, Janice Tjen tampil gigih di babak pertama nomor tunggal. Bertanding selama dua setengah jam di Beijing, China, pada Kamis, 25 September 2025, Janice, yang kini berada di peringkat ke-102 dunia, berusaha mempertahankan permainan terbaiknya. Meskipun begitu, ia akhirnya dikalahkan oleh Aliaksandra Sasnovich dalam tiga set sengit dengan skor 7-6(7/4), 5-7, 1-6.
Meski hasilnya belum maksimal, kedua petenis Indonesia ini menunjukkan perkembangan signifikan. Hingga saat ini, Aldila Sutjiadi telah mengoleksi lima gelar di level WTA 125, sedangkan Janice Tjen berhasil meraih gelar pertamanya di level WTA. Sebelumnya, Janice lebih sering tampil di turnamen ITF, namun kini ia mulai menembus panggung yang lebih tinggi, menunjukkan potensi besar untuk bersaing di level internasional.
Berita Terpercaya :
Putri KW & Sabar/Reza ke 16 Besar, Gregoria Terhenti
Fabio Quartararo Siap Ikuti Jejak Marquez di MotoGP!
