FAM68 – Pada Rabu (13 November 2025), Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese membahas rencana menandatangani Perjanjian Keamanan Bersama Indonesia-Australia pada Januari 2026. Perjanjian ini menunjukkan kesamaan kepentingan meski ada perbedaan strategis.
Edna Caroline Paparkan Bagaimana Strategi Pertahanan Australia Berkembang untuk Mendukung Keamanan Bersama di Asia
FAM68 – Edna Caroline, co-founder Indonesia Strategic and Defence Studies (ISDS), menjelaskan bahwa ketergantungan Australia pada kekuatan besar dan jaraknya dari Asia membentuk budaya strategis negara tersebut. Kebijakan pertahanan Australia berubah sejak Perang Dunia II: dari strategi pertahanan maju, beralih ke pertahanan nasional, dan kini menuju keamanan bersama dengan Asia.
Langkah nyata terlihat dalam Program Makan Bergizi Gratis, yang membutuhkan peningkatan peternakan sapi agar pasokan daging dan susu terjamin. Kerja sama dengan Australia sebagai produsen ternak besar membuka peluang memperkuat ketahanan pangan dan pertukaran praktik terbaik di sektor pertanian serta peternakan Indonesia.
Menurut Edna, pergeseran ini merupakan langkah positif, karena menekankan kemitraan daripada penghadangan. Dengan demikian, Australia menunjukkan komitmen untuk memperkuat hubungan kawasan, bukan sekadar mempertahankan jarak strategis dari Asia.
Indonesia Perkuat SDM dan Ketahanan Pangan dengan Mengembangkan Kerja Sama Pertanian dan Pertahanan bersama Australia
FAM68 – Indonesia juga memperluas pasar industri pertahanan, termasuk pengembangan senjata personal, kapal patroli, dan pesawat maritim. Melalui joint venture dan transfer teknologi, Indonesia dapat memperkuat stabilitas kawasan sekaligus meraih manfaat ekonomi.
Di sisi lain, Indonesia juga berupaya memperluas pasar industri pertahanan, khususnya dalam pengembangan senjata personal, kapal patroli, dan pesawat maritim. Melalui kerja sama dalam bentuk joint venture serta transfer teknologi, Indonesia berpotensi memperkuat stabilitas kawasan, sekaligus memperoleh manfaat ekonomi yang signifikan.
Edna Caroline Tegaskan Indonesia Harus Menjalin Kerja Sama dengan Australia Secara Hati-hati dan Berbasis Kepentingan Nasional
FAM68 – Peluang kerja sama ini memang sangat menjanjikan, dan dapat memberikan keuntungan besar bagi Indonesia. Namun demikian, Edna Caroline menggarisbawahi bahwa kedekatan hubungan dengan Australia perlu dijalankan secara hati-hati, agar tidak menimbulkan ketergantungan strategis yang berlebihan. Menurutnya, kolaborasi yang lebih erat justru dapat memperkuat posisi tawar Indonesia di kawasan, asalkan tetap berlandaskan pada kepentingan nasional.
dna menegaskan kerja sama ini tidak membuat Indonesia bergabung dengan blok Australia. Dengan politik luar negeri bebas aktif, Indonesia tetap memperluas diplomasi pertahanan dengan negara lain, termasuk China dan Rusia. Strategi multilateral ini meningkatkan fleksibilitas Indonesia menghadapi dinamika geopolitik global.
Koordinasi antara diplomasi pertahanan dan diplomasi luar negeri sangat penting. Strategi “capit udang” menuntut kelincahan dan kepercayaan diri agar Indonesia dapat bermanuver efektif di tengah persaingan global.
Berita Terpercaya :
Apri/Fadia Hadapi Jepang, Gregoria dkk Tembus Babak 16 Besar
Bantuan Pemerintah Jadi Langkah Nyata Pemberdayaan Papua








