FAM68 – Keberhasilan Golden State Warriors delapan tahun terakhir di NBA terinspirasi dari filosofi Tiki-taka Barcelona milik Pep Guardiola.
Stephen Curry Ungkap Filosofi Tiki-Taka Barcelona Jadi Inspirasi Strategi Golden State Warriors
FAM68 – Stephen Curry mengungkapkan dalam podcast Mind the Game bersama LeBron James dan Steve Nash bahwa gaya bermain tiki-taka legendaris milik Barcelona era Pep Guardiola menjadi dasar ofensif Golden State Warriors sejak Steve Kerr mengambil alih tim pada musim 2014/2015.
Menurut Curry, saat Kerr memulai musim pertamanya sebagai pelatih, ia langsung memperlihatkan video permainan Barcelona kepada para pemain saat sesi training camp.
Curry mengenang momen tersebut dengan mengatakan, “Dia menunjukkan klip—saya lupa klubnya,” sebelum Nash menimpali, “Barcelona.” Curry lalu menambahkan dengan cepat, “Tiki-taka, kan?”
Selain itu, Curry menjelaskan bahwa Kerr mengadaptasi filosofi tersebut ke dalam strategi ofensif Warriors: membuat bola terus bergerak, memaksa lawan untuk terus membuat keputusan, dan menemukan peluang tembakan terbaik.
Klay Thompson Tegaskan Filosofi Bola Bergerak ala Tiki-Taka Jadi Kunci Kesuksesan Warriors
FAM68 – Setelah berhasil menjuarai NBA Finals 2022, Klay Thompson juga menyampaikan pandangan serupa mengenai filosofi permainan timnya.
Menurutnya, semua penghargaan patut diberikan kepada pelatih Steve Kerr, yang selalu menekankan pentingnya pergerakan bola. “Pelatih ingin bola tetap panas. Seperti halnya tiki-taka di Barcelona, bola harus terus bergerak ke pemain yang bebas,” ujar Thompson kepada Inside the NBA.
Hasilnya pun nyata. Warriors bertransformasi menjadi salah satu tim paling menakutkan di NBA. Selain itu, mereka mencatatkan rekor kemenangan terbanyak dalam satu musim (73–9 pada musim 2015/2016) dan berhasil meraih empat trofi NBA antara 2015 hingga 2022.
Dengan filosofi tersebut, Warriors tidak hanya mengandalkan bintang individu, tetapi juga menunjukkan kekuatan kolektif yang luar biasa di setiap pertandingan.
Pep Guardiola: Konsistensi Filosofi Tiki-Taka Bawa Sukses di Barcelona, Bayern, dan Manchester City
FAM68 – Era Pep Guardiola bersama Barcelona pada 2008 hingga 2012 dianggap sebagai salah satu periode paling berpengaruh dalam sejarah sepak bola modern. Pada musim debutnya, dia langsung mencatatkan prestasi luar biasa dengan meraih treble, termasuk tiga gelar La Liga dan dua trofi Liga Champions.
Selain itu, Guardiola berhasil membangun tim yang mendominasi Eropa melalui filosofi penguasaan bola yang terinspirasi dari ajaran Johan Cruyff. Gaya bermain tersebut kemudian menjadi fondasi bagi kesuksesan Timnas Spanyol, yang berhasil menjuarai Euro 2008, Piala Dunia 2010, dan Euro 2012.
Setelah meninggalkan Barcelona, Guardiola tetap memegang teguh prinsip yang sama ketika menangani Bayern Munchen dan Manchester City. Bersama Bayern, ia mengoleksi tujuh gelar, sedangkan bersama Manchester City, ia mencatatkan 18 trofi, termasuk treble bersejarah pada musim 2022/2023.
Dengan demikian, perjalanan karier Guardiola menunjukkan konsistensi luar biasa dalam menerapkan filosofi permainan yang menekankan kontrol, kreativitas, dan disiplin taktik.
Berita Terpercaya :
Kontroversi Candaan Pandji: Denda Adat Hewan Kurban & Rp 2 M
Tragedi SMAN 72: 54 Korban dan Terduga Pelaku Siswa Sekolah








